Sabtu, 09 Oktober 2021

MOGT

 


                                                                    Erdiwar

Setelah  kegiatan perlombaan RIAB VII dilaksanakan, para Pembina/pendamping melaporkan kegiatan yang sudah diikuti. Pendamping mengatakan kepada saya sebagai kepala madrasah, kali ini kita hanya bisa membawa pulang juara III  yaitu cabang badminton ganda putra. Sedangkan cabang yang lain kita belum beruntung, saya mengatakan kepada para pendamping tidak masalah yang penting kita sudah mencoba. Kemudian saya mengatakan kepada pendamping bapak/ibu tentu sudah melihat dan merekam apa yang sudah bapak/ibu saksikan, dan bagaimana bentuk kegiatan yang dilaksanakan di Ruhul Islam Anak Bangsa tersebut. Bagaimana kalau kita adopsi kegiatan Riab tersebut kita laksanakan di madrasah kita.

Para pembimbing mengatakan insya Allah pak kami siap bila kita adopsi kegiatan di Riab kita laksanakan di tempat kita. Para pembimbing sangat antusias bila kegiatan yang sama bisa dilaksanakan di madrasah, sebagai ajang mencari bakat. Baik bapak/ibu kita adakan rapat terlebih dahulu dengan warga madrasah yang lain, sehingga apa saja cabang perlombaan yang akan kita laksanakan. Keesokan harinya kami mengadakan rapat, dalam rapat tersebut saya tawarkan kepada anggota rapat kita akan mengadakan suatu kegiatan untuk memperkenalkan madrasah kita ke masyarakat dengan program-program madrasah yang lebih jitu. Sehingga kedepannya madrasah kita akan lebih di kenal di masyarakat, dan ini akan menjadi modal kita untuk meningkatkan aktivitas, daya dorong untuk lebih bersaing kedepannya.

Salah satu anggota rapat mengatakan kira-kira kegiatan  apa yang akan kita laksanakan, dan bagaimana bentuk kegiatan tersebut. Saya menjelaskan kegiatan yang akan  dilaksanakan, yaitu berupa pencarian bakat siswa tingkat SD/MI atau tingkat SMP/MTs. Kemudian saya tawarkan cabang-cabang yang akan dilaksanakan pada kegiatan tersebut. Diantaranya adalah cabang Tahfidz, Tilawah, Cerdas Cermat, Pidato Bahasa Arab, Pidato bahasa Indonesia, Kaligarafi, Rapai Geleng, Singer Song, Badminton (single dan double). Mendengar cabang-cabang yang diperlombakan semua anggota rapat semuanya terdiam, karena sangat banyak sekali cabang yang akan dilaksanakan. Apalagi kegiatan tersebut dua tingkatan yaitu SD/MI dan SMP/MTs, peserta rapat tidak bisa berkata apa-apa. Karena kegiatan tersebut sangat besar dan belum pernah dilaksanakan sebelumnya, sehingga mereka berpikir akan sulit dilaksanakan.

Setelah diam sejenak waka kesiswaan berbicara, bapak mohon maaf kalau saya lancang kegiatan ini memang terasa berat dan sangat berat untuk dijalankan, namun kita akan mencoba dengan satu tingkatan saja yaitu tingkat SD/MI saja. Apabila kegiatan ini sukses kita laksanakan kali ini tahun depannya akan di kita laksanakan seperti apa yang telah bapak utarakan tadi. Dan kami mohon arahan dan bimbingan dari bapak bagaimana cara pelaksanaannya, sehingga kegaiatan kita nantinya akan mudah dan sukses.

Saya mengatakan bahwa kegiatan ini bagi saya biasa saja, karena untuk mengangkat madrasah kita supaya lebih di kenal kegiatannya harus besar. Karena madrasah kita sudah dikenal semenjak dulu, kalau hanya kegiatan kecil kita laksanakan maka tidak berarti apa-apa untuk memperoleh perubahan secara signifikan. Baik bapak/ibu sekalian tawaran yang diajukan oleh waka kesiswaan akan kita pertimbangkan, bagaimana dengan yang lainnya. Ada yang menjawab kami sepakat dengan waka kesiswaan kita jalankan seperti ini yang disarankan oleh waka kesiswaan pak, bila berhasil dan sukses kedepannya kita buat yang lebih meriah lagi.

Kalau begitu perlombaan sebanyak sembilan cabang, sebelumnya  terlebih dahulu bentuk kepanitiaan, supaya cabang perlombaan ada yang mengkoordinir. Setelah di bagi panitia percabang, tiap cabang hanya bisa di koordinir oleh satu atau dua orang saja, sedangkan anggotanya belum ada. Hanya bidang cerdas cermat yang ada anggota panitianya, ini disebabkan jumlah guru dan pegawai tidak sesuai dengan cabang perlombaan. Kemudian saya melanjutkan rapatnya, supaya kita ada yang membantu di lapangan maka kita libatkan para siswa terutama anggota OSIM. Kalau begitu pak rapat kita tunda dulu sambil kita buat kepanitiaan dari anggota OSIM, baik bapak/ibu sebaiknya  rapat kita tunda. Karena hari pun sudah sore, sebelum kita akhir kira-kira kapan bisa kita ambil waktu untuk rapat lanjutan. Mereka menjawab dua hari kedepannya, jangan lupa anggota OSIM mewakili saja libatkan mereka dalam rapat berikutnya.

Dua hari kemudian kami membuat rapat lanjutan, kali ini yang kami bahas adalah tata cara pelaksanaan dan nama kegiatan. Setelah semua sudah berhadir rapat kami mulai, saya mengatakan kepada para koordinator dan anggota masing-masing cabang. Dalam pelaksanaan nanti setiap koordinator dan anggotanya tidak boleh campur tangan cabang lainnya. Bapak/ibu fokus pada bidang masing-masing dan tidak boleh mengomentari bidang lain baik kejelekan dan kabaikan cabang lain. Kerjakan pekerjaan bidang atau cabang masing-masing, insya Allah bapak/ibu pasti bisa. Setelah kegiatan berlangsung setiap harinya akan kita evaluasi, kekurangan, kelebihan, dan hambatan yang dialami setiap cabangnya.

Setelah semua panitia paham yang saya sampaikan, dilanjutkan dengan pemberian nama kegiatan yang akan dilaksanakan. Kemudian saya lempar lagi ke forum rapat nama kegiatan, semua anggota rapat saling mengeluarkan pendapatnya masing-masing. Namun belum ada yang sesuai dan cocok mengenai nama kegiatan tersebut. Di saat kegalauan anggota rapat, salah seorang siswa mengacungkan tangan seraya berkata maaf pak apa boleh kami ikut memberikan nama kegiatan kita nantinya pak. Dipersilakan nak kita semua di sini berhak mengungkapkan argumentasi, solusi, mengeluarkan pendapat dan lain-lain. Terima kasih pak,kami dari anggota OSIM mengusulkan nama kegiatan kita yaitu Gots Talents (mencari bakat).

Semua anggota rapat terbuka wawasan,pengetahuan tentang pencarian bakat. Sehingga karena ini berkenaan dengan bahasa maka kami memberikan kesempatan kepada guru bahasa inggris untuk membuat kata yang sesuai dengan pencarian bakat. Akhirnya di ambil kesimpulan nama kegiatan adalah MTsN One’s Gots Talents di singkat MOGT. Ini merupakan sebuah nama yang sangat pantas dan bagus untuk pencarian bakat, sampai sekarang nama tersebut sudah pameliar bagi siswa dan masyarakat.

Panitia terus bekerja dengan penuh semangat tanpa lelah baik para guru, pegawai, dan peserta didik bahu membahu bekerja siang dan malam. Karena waktu untuk persiapan hanya satu bulan. Mulai dari membuat brosur, alat-alat cerdas cermat, soal, podium tahfidz, podium tilawah, membagikan brosur undangan ke SD/MI se-Kabupaten Aceh Barat Daya. Dilanjutkan dengan pembuatan proposal,menbagikan proposal ke donator yang dianggap bisa membantu kegiatan tersebut. Dan juga tidak lupa memanggil komite,orang tua wali dari peserta didik untuk memberitahukan kegiatan tersebut. Alhamdulillah sambutan dari komite dan orang tua peserta didik sangat antusian dan setuju kegiatan tersebut dilaksanakan. Karena selama ini belum pernah ada kegiatan mencari bakat di buat oleh sekolah/madarah lain.

Dukungan yang diberikan oleh komite, orang tua peserta didik memotivasi kami warga madrasah untuk berbuat lebih giat  semaksimal mungkin dalam mensukseskan kegiatan MOGT tersebut. Harapan para komite dan orang tua semoga MTsN 1 Aceh Barat Daya lebih maju kedepannya. Pada kesempatan tersebut juga komite, dan orang tua mengatakan apa yang bisa kami bantu, dan berapa dana yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut. Saya mengatakan bahwa yang pertama do’a dari bapak/ibu para komite dan orang tua yang sangat kami butuhkan. Kedua makan dan kue selama pelaksanaan kegiatan, ketiga dana yang dibutuhkan kegiatan MOGT Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah).

Dengan izin Allah kami akan membantu madrasah walaupun tidak sampai target yang diinginkan, nanti kita cari donatur yang bisa membantu kegiatan tersebut. Saya selaku kepala madrasah minta terima kasih atas dukungan komite, dan orang tua wali peserta didik. Semoga kegiatan kit aini bermanfaat untuk kemajuan madrasah kedepannya. Untuk nasi kotak di tanggung oleh orang tua wali sebanyak 1000 kotak, untuk acara pembuakaan, para dewan juri dan acara penutupan. Selebihnya apabila ada kekurangan akan dipikirkan oleh kepala madrasah kata salah seorang orang tua peserta didik.

Hari berganti minggu panitia terus bekerja, terutama bagian kesekretariatan dalam penerimaan pendaftaran peserta lomba dari SD dan MI.  Jumlah SD dan MI yang mendaftar sebanyak 26 sekolah, dengan jumlah peserta 256 orang. Setiap hari panitia terus mengontrol kesiapan yang sudah dilakukan oleh para koordinator sampai persiapan acara dan tempat. Setelah semua selesai tinggal menunggu hari H kegiatan tersebut, semua panitia, koordinator berdebar-debar dan bertanya apa kegiatan kita sukses. Mereka merasa kecut dan tidak percaya diri, saya tetap memberikan semangat untuk semua. Kita pasti sukses karena panitia sudah sangat maksimal bekerja selama ini, yang penting jangan lupa berdo’a dan jalankan sesuai perintah dan arahan kita pasti bisa.

Tiba hari yang di tunggu oleh panitia, peserta lomba, dan masyarakat sekitar. Pada hari pembukaan peserta masing-masing sekolah sudah sampai dengan porsenilnya, para undangan juga sudah hadir tepat waktu. Suasana terasa ramai, penuh keceriaan terlihat dari wajah-wajah peserta lomba. Namun hanya panitia yang merasa was-was takut kegiatan tidak sukses, hampir semua panitia menghela nafas panjang seraya berdo’a semoga kegiatan ini sukses hendaknya. Acara MOGT di buka oleh bapak Wakil Bupati Aceh Barat Daya dan juga ketua komite MTsN 1 Aceh Barat Daya.

Dalam sambutan dan arahannya beliau mengatakan acara pencarian bakat ini baru MTsN 1 Aceh Barat Daya yang mampu berinovasi dan membuat acara sebesar ini, padahal masih banyak sekolah di tingkat SMP, SMA yang besar. Namun belum berani berbuat dan berinovasi seperti yang di lakukan MTsN 1 Aceh Barat Daya. Terima kasih kepada panitia baik guru, pegawai, dan peserta didik sudah bekerja semaksimal mungkin untuk kesuksesan acara ini. Terima kasih kepala kepala madrasah yang sudah berani keluar dari zona aman untuk mencapai MTsN 1 Aceh Barat Daya lebih maju kedepannya. Saya bangga selaku kepala daerah dan komite MTsN 1 Aceh Barat Daya, mudah-mudahan ada madrasah atau sekolah lain yang mengikuti jejak MTsN 1 Aceh Barat Daya.

Kesempatan yang serupa juga dikatakan oleh bapak Kakanmenag Kabupaten Aceh Barat Daya, bahwa kegiatan seperti harus terus dilanjutkan setiap tahunnya. Karena siswa SD/MI, SMP/MTs butuh pencapain prestasi, sehingga bakat-bakat terpendam selama ini akan tersalurkan dengan adanya kegiatan semacam ini. Semoga madrasah lain bisa seperti MTsN 1 Aceh Barat Daya, dan membuat kegiatan seperti ini  per rayon.

 Setelah kata sambutan dari kankemenag Abdya semua undangan, para peserta bertepuk tangan tanda acara ini berhasil dan sukses adanya. Nampak para panitia ada yang menanggis meneteskan air mata, terharu, duka, bercampur Bahagia. Hilanglah semua kepenatan, kelelahan selama satu bulan penuh kerja-kerja terus demi kesuksesan. Kegiatan MOGT ke-1 memperebutkan piala bergilir Bapak Kankemenag Aceh Barat Daya.

Setelah pembukaan para undangan, dipersilakan untuk mencicipi hidangan ala kadarnya berupa makan siang bersama, karena sudah waktunya bersantap siang. Panitia lomba , dewan juri langsung kelapangan dan tempat masing-masing untuk dilanjutkan perlombaan. Selam empat hari kegiatan tersebut  dilaksanakan dari tanggal 15 s.d 18 Januari 2019. Hari-demi hari para dewan juri bekerja sesuai dengan cabang masing-masing perlombaan, sehingga hari ketiga hasil perlombaan sudah di dapat masing-masing cabang. Penutupan kegiatan MOGT ke-1 di tutup oleh Bapak Kankemenag Kabupaten Aceh Barat Daya. Dilanjutkan penentuan para juara, dan juara umum, MOGT ke-1 juara umum di ambil oleh Madrasah Ibtidaiyah Swasta Muhammadiyah (MISM). Mereka berhak membawa pulang piala bergilir Bapak Kankemenag Kabupaten Aceh Barat Daya selama satu tahun.

Pada tahun berikutnya yaitu tahun 2020 kegiatan MOGT ke-2 dilaksanakan lagi seperti tahun sebelumnya, dngan jumlah dana yang dibutuhkan Rp. 98.000.000,- (sembila puluh delapan juta rupiah), namun dengan peserta lebih banyak lagi dan lebih meriah dari MOGT ke-1. Karena pesertanya dari tingkat SD/MI, dan SMP/MTs dengan jumlah peserta hampir 500 orang. MOGT ke-2 juara umum kembali di raih oleh Madrasah Ibtidaiyah Swasta Muhammadiyah. Kali ini peserta yang terbanyak mereka tampilkan dengan para peserta yang sangat mempuni. hampir semua cabang perlombaan mereka raih.

Namun sayangnya pada tahun 2021 kegiatan MOGT ke-3 tidak bisa dilaksanakan seperti dua tahun sebelumny. Karena negara dan daerah kita dianjam oleh suatu penyakit yang sampai hari ini belum berlalu dari hadapan kita. Semua sekolah dan madrasah, serta para peserta didik sangat rindu diadakan MOGT ke-3, tapi apalah daya karena keadaan Pandemi Covid-19 belum berakhir dan berlalu dihadapan kita. Mudahan tahun-tahun depannya MOGT akan tetap terus dilaksanakan, inilah harapan semua peserta didik dan masyarakat.


0 komentar:

Posting Komentar